Kegiatan Jabar Masagi SMA Citra Cemara (Alvina)
Tanggal Posting : 14 Sep 2023
Belum lama ini SMA Citra Cemara Bandung terpilih oleh Dinas Pendidikan Jabar untuk mengirimkan wakil siswanya dalam acara Barudak Bandung Masagi yg digagas oleh Gubermur Jabar, Bpk Ridwan Kamil.
Jabar Masagi merupakan kegiatan yang mereaslisasikan model Implementasi pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai kearifan budaya Jawa Barat, sesuai arahan Presiden Jokowi.
Berikut ini adalah ungkapan dari peserta Barudak Masagi 2023 (Alvina):
Assalamualaikum wr.wb, Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya dan Salam kebajikan bagi kita semua.
Nama saya Alvina, siswi dari kelas 11 IPA SMA CITRA CEMARA, akan membagikan sedikit pengalaman saya sebagai perwakilan mengikuti Festival Niti Bukti, Jabar Masagi pada tanggal 25-27 Agustus 2023. Ekspetasi saya acara tersebut akan sangat menarik karena dihadiri banyak tamu terkenal, saya juga tidak menyangka diberi kesempatan untuk mengikuti acara ini. Di hari pertama kita ada kegiatan jarambah braga, keliling keliling braga, saya sudah pernah ke braga beberapa kali tapi belum pernah melihat braga sedekat dan sedetail itu sebelumnya, kita juga dibagikan kertas soal tempat tempat di braga pada zaman dulu.
Malamnya diadakan gladi bersih di Gedung Merdeka. Fasilitas hotel sudah jelas sangat baik, makanan di restorannya enak. Di hari kedua kegiatannya dimulai. Ada banyak tamu terkenal yang datang ke acara tersebut. Yang paling berkesan bagi saya yaitu Islah Bahrawi yang menyampaikan mengenai Kebangsaan, melawan radikalisme dan terorisme, pendapat tentang tidak seharusnya kita membawa bawa agama dalam politik, betapa hebatnya kekuatan Pancasila, yang telah mempersatukan Indonesia yang sangat beragam. Kutipan beliau yang masih diingat sampai saat ini yakni “ Kenali dulu kemanusiaan sebelum mengenal agama “ Penjelasannya pun disampaikan dengan sangat jelas.
Pidi Baiq yang menurut saya pembawaan nya sangat menarik dan tidak membosankan, dan pesan beliau “ Yang bisa memotivasi kalian hanya diri kalian sendiri, karena kalian yang mengalami, orang lain tidak tahu. “ Pada materi terakhir pada hari itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Bpk. Ridwan Kamil yang bertemakan kepemimpinan, dan pencapaian Jawa Barat saat ini. Semua peserta bertepuk tangan kagum dengan materi yang disampaikan beliau. Di hari terakhir ada materi materi lainnya, dan sidang untuk Dasasila Jabar Masagi. Saya merasa takjub dengan betapa hebat nya murid murid yang ada disana, punya public speaking yang baik, pemikiran yang luar biasa dan tidak pernah takut mengajukan pendapat mereka masing masing. Saya senang dengan materi materi yang di sampaikan, tapi saya lebih senang lagi dengan apa yang saya pelajari dari orang orang-orang yang saya temui, misalnya teman teman baru, perilaku orang lain yang sangat sopan pada saya, selalu berterimakasih, mengucapkan maaf berkali kali, membantu saya dalam banyak hal, yang setelah dari kegiatan, saya merasa “ Saya juga harus seperti itu “ saya belajar banyak dari orang orang hebat disana.
Sebagai penutup acara, kami datang ke festival untuk menonton pertunjukan luar biasa dari murid murid sekolah lain, ada yang menari, ada pula yang bermain dengan api. Saya juga bernyanyi lagu Bagimu Negri bersama seluruh peserta acara Festival Niti Bukti Jabar Masagi sambil melakukan salam namaste.
Untuk kekurangan pada acara, mungkin saya kurang setuju mengenai materi kesetaraan gender yang dibawakan oleh ibu Chaerunnisa Aminuddin, karena menurut saya sendiri, seharusnya kesetaraan gender itu membicarakan tentang perempuan dan lelaki memiliki hak yang setara, tetapi pada saat itu, beliau menyampaikan tentang perempuan yang berjilbab/bercadar. Yang menurut saya melenceng dari topik serta tidak seharusnya topik agama yang sensitif dibicarakan di depan umum, membanding bandingkan pemakaian hijab serta tidak memakai hijab. Saya mengerti bahwa maksud beliau baik dan ingin para perempuan berpenampilan sesuka mereka. Namun sebagai seorang Muslim, saya tahu betul kalau hijab adalah sesuatu yang wajib. Jadi menurut saya, tidak memakai jilbab agar terlihat cantik termasuk ego diri sendiri yang padahal memakai jilbab adalah bentuk ketaatan pada Tuhan. Jadi saya tidak setuju dengan materi dan cara penyampaian yang dibawakan beliau. Terimakasih untuk para guru yang sudah memilih saya mengikuti kongres ini, keluarga saya pun ikut bangga dan senang mendengar cerita cerita saya. Sekarang pertemanan saya semakin luas, dan saya juga tidak bisa menyampaikan betapa banyaknya ilmu yang saya dapatkan selama Kongres.