KEGIATAN SIT IN SMA (Selasa,9 Mei s.d. Jumat,12 Mei 2023) Di Roemah Planet & Di Sekolah
Tanggal Posting : 23 May 2023
Live in adalah salah satu program wajib SMA Citra Cemara yang bertujuan memperkenalkan siswa kepada kehidupan sosial yang berbeda dari kehidupan mereka sehari-hari. Lewat kegiatan itu diharapkan siswa belajar bagaimana hidup bersosialisasi di masyarakat. Saat pandemi kegiatan ini sempat terhenti. Ketika Akhir Desember 2022 Pemerintah resmi mencabut PPKM maka kami mengagendakan kembali program ini dalam kalender kegiatan sekolah.
Meski bersifat wajib namun, mengingat saat sekarang masih dalam situasi Adaptasi Kebiasaan Baru, pihak sekolah tidak dapat memaksa bila orang tua tidak mengijinkan anaknya mengikuti kegiatan ini. Untuk itu kami merancang kegiatan pengganti, agar siswa yang tidak berangkat live in tetap bisa mendapat kesempatan belajar bagaimana hidup bersosialisasi di masyarakat. Kegiatan pengganti ini kami sebut sit in.
Live in dan sit in adalah kegiatan yang sama dan setara, diselenggarakan dalam waktu yang bersamaan : 9 – 12 Mei 2023. Yang membedakan hanyalah bermalam dan tidak bermalam. Live in (bermalam) diadakan di sebuah desa di kawasan Bandung Utara, Sit in (tidak bermalam) diadakan dua hari di Roemah Planet Jl. Peta 71 Bandung dan dua hari di Sekolah. Kegiatan Sit In seharusnya diikuti oleh 5 (lima) siswa, tapi yang seorang dirawat di rumah sakit jadi pesertanya hanya empat orang saja.
Hari Pertama, Sr. Christiana dan tim ROEMAH PLANET mengajak siswa untuk menyiangi kebun strawberry dan memotong daun sereh yang sudah tumbuh tinggi. Sebelum mulai menyiangi, Sr. Christ menjelaskan mengapa kebun harus disiangi, dan juga ditunjukkan mana pohon strawberry dan mana tanaman gulma yang harus dicabut. Pada awalnya para siswa yang tidak terbiasa bekerja di kebun merasa canggung dan terganggu dengan nyamuk. Kemudian Sr. Christ menyuruh mereka mengusapkan daun sereh ke tangan, tengkuk dan kaki. Para siswa takjub melihat “keajaiban” ini, nyamuk tidak lagi menggigit mereka. Peristiwa ini membantu mencairkan suasana, para siswa jadi lebih bersemangat mencabuti gulma di kebun strawberry. Saking semangatnya ada beberapa anak pohon strawberry yang ikut tercabut. Untungnya hanya satu dua. Dari situ siswa belajar untuk lebih sabar, teliti, dan hati-hati.
Kegiatan selanjutnya adalah membiakkan larva lalat (magot). Satu siswa mendapat tugas memilih larva yang baru menetas (dipuji oleh pihak Roemah Planet karena dia cepat sekali belajar dan menjadi trampil), sementara siswa yang lain mencacah sampah basah untuk dicampur dengan tanah yang akan menjadi pakan magot. Sambil bekerja siswa banyak bertanya kepada Pembimbing dari Roemah Planet tentang kegiatan yang sedang mereka lakukan. Begitu asyiknya mereka bekerja sambil menambah ilmu, tak terasa hari sudah menjelang siang. Saatnya untuk makan siang. Setelah membereskan semua peralatan bekerja dan mencuci tangan bersih-bersih, kami berkumpul di ruang makan untuk memulai makan siang berkesadaran.
Berbeda dengan kehidupan sehari-hari dimana siswa terbiasa untuk melakukan aktivitas makan siang sambil ¬ngobrol, atau melihat gawai sehingga tidak menyadari apa yang masuk ke dalam mulutnya. Maka di Roemah Planet siswa diajak untuk lebih menyadari apa yang mereka santap. Sebelum memulai kegiatan makan siang, Suster Christ menjelaskan dahulu “aturan main”nya. Boleh ambil sebanyak yang siswa kehendaki dengan syarat: harus habis! Tidak boleh ada makanan yang tersisa di piring. Setelah duduk di meja menghadapi piring masing-masing, kami berdoa. Kemudian siswa diajak untuk melihat kembali isi piringnya dan membayangkan dari mana semua makanan itu berasal, siapa saja yang berkontribusi hingga makanan itu bisa terhidang sampai di piring. Kita berhutang pada mereka yang sudah berkontribusi, karena itu apa yang sudah ada di piring harus habis. Kami makan dalam suasana hening selama kurang lebih 20 menit. Itulah yang disebut makan berkesadaran, kami diajak untuk menyadari isi piring kami, apa yang masuk ke dalam mulut, dan menikmati saat mengunyah dan menelan apa yang kami makan.
Setelah acara makan siang selesai (tentunya sampai tuntas membereskan meja dan mencuci peralatan bekas makan), kami berkumpul kembali untuk merefleksikan kegiatan selama hari pertama ini. Berbeda dengan saat berkumpul pagi hari di mana siswa tampak kaku, diam dan ada sedikit keengganan. Saat refleksi ini siswa lebih spontan dan terbuka Bagaimana perasaan mereka, dan apa yang mereka dapatkan dari kegiatan hari ini. Kegiatan hari pertama ditutup dengan doa, dan siswa boleh pulang.
Hari kedua di Roemah Planet, kegiatannya bertema dari kebun ke piring. Dibuka dengan doa pagi yang dilakukan di kebun, di bawah hangatnya sinar matahari pagi. Saat doa pagi kami disadarkan akan begitu banyak campur tangan alam yang berperan dalam kehidupan manusia: udara, matahari, air, tanah, cacing, kumbang, kupu-kupu, dll... semua itu ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa. Sudah sepantasnya dan selayaknya kita mengucapkan terima kasih untuk semuanya itu, termasuk saat memetik daun/buah/pohon yang akan kami pakai untuk santap siang hari itu. Kami juga belajar untuk memanen secukupnya, supaya tidak ada sayur yang terbuang percuma. Usai berkegiatan di kebun kami pindah ke dapur untuk mengolah makan siang kami. Setelah itu kami pun makan siang berkesadaran. Di hari kedua ini ada di antara kami yang berani mengisi ulang piringnya (mungkin hari pertama masih malu-malu). Kegiatan hari kedua juga ditutup dengan refleksi dan doa bersama.
Hari ketiga dan ke empat, kegiatan dilakukan di sekolah. Siswa dan guru pendamping saling membagikan apa yang mereka dapatkan selama dua hari di Roemah Planet. Refleksi dilengkapi dengan materi Pemahaman bahwa Bumi adalah Rumah kita bersama yang harus dijaga. Saat ini bumi sedang sakit akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Sudah saatnya generasi muda menjadi agen perubahan gaya hidup untuk menjadikan bumi tempat yang lebih nyaman dan sehat untuk dihuni. Sebagai tugas akhir masing-masing siswa diminta untuk membuat kampanye digital (Digital Campaign) dengan tema Merawat Bumi Rumah Kita Bersama.
Kegiatan Sit in sudah berakhir, semoga kegiatan selama empat hari ini bisa membawa perubahan bagi para siswa bukan hanya pengetahuan tetapi lebih kepada sikap bagaimana hidup bersosialisasi bukan hanya dengan sesama manusia tetapi juga dengan semua mahluk ciptaan Tuhan. Selain itu semoga kegiatan ini bisa menumbuhkan kesadaran bahwa setiap manusia punya tugas dan tanggung jawab untuk menjaga dan merawat bumi Rumah kita bersama.
Bandung, Mei 2023
CAD Prastyaningsih, SPsi.
Penanggung jawab Kegiatan Sit In